
Nonton film India di bioskop? Wah belum pernah tuh. Saya memang bukanlah penggemar film-film India yang notabene memiliki trade mark full nyanyian dan tarian sepanjang film. Belum lagi Alur cerita yang berpanjang-panjang ala sinetron
eh india kan mbahnya sinetron kita hehehe plus bumbu romantisme yang
lebay berlebihan membuat saya menguap dan bersiap untuk tertidur pulas bila menyaksikannya.
Persepsi saya agak sedikit berubah ketika muncul film
SlumDog Millionaire yang ternyata mampu membuktikan diri sebagai film India berkelas dan meninggalkan segala pakem khas film-film India tadi. Secara global pun film ini telah mendapatkan beberapa penghargaan.
Dan akhirnya ... tepatnya dua malam lalu sebuah film India berhasil menggoda dan menggelitik saya untuk menyaksikannya di bioskop. Judulnya adalah "3 Idiots".
Film yang diluncurkan resmi sejak 25 Desember tahun lalu ini memiliki gaung yang luar biasa positif di dunia maya semisal twitter, blog, dan facebook. Tidak hanya review positifnya bertebaran di internet, film ini pun berhasil menyebar dari mulut ke mulut. Luar biasa memang. Inilah yang membuat saya sangat-sangat penasaran ingin menyaksikannya.
Saya nggak akan panjang lebar mereview film ini, sudah banyak sekali yang telah melakukannya dengan baik. Contohnya review di kaskus ini atau di komunitas BicaraFilm ini. Klik ini kalau penasaran tentang jalan ceritanya.
Menyaksikan film berdurasi 3 jam kurang 2 menit ini sungguh pengalaman yang luar biasa buat saya. Mungkin ini agak berlebihan ya, tapi sejujurnya film ini sungguh berbicara dengan lugas kenyataan dan keseharian yang ada di masyarakat, terutama di bidang pendidikan. Serasa disentil bahkan ditendang dipukul, ditembak, dijambak oleh tiap adegan yang berjalan sedemikian mulus dan natural.
Penonton hampir tiap sekian menit dibuat terbahak-bahak dengan jalan ceritanya yang penuh bumbu komedi. Karakter yang begitu pas dimainkan oleh 3 tokoh utama yakni Farhan Qureshi (R. Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi), dan tentu saja Rancchoddas "Rancho" Shyamaldas Chanchad (Aamir Khan). Ketiganya digambarkan sebagai 3 sahabat kental dengan latar belakang keluarga yang berbeda sama sekali.
Ada juga tokoh Professor Viru Sahastrabudhhe "ViruS" (Boman Irani) sang dosen yang super kaku dan rajanya menyebalkan. Nggak hanya sang profesor yang menjadi tokoh antagonis di sini, ada Chatur Ramalingam or "Silencer", (Omi Vaidya) sang mahasiswa yang paling menyebalkan sekampus. Nggak lengkap rasanya kalau tidak ada tokoh wanita cantik, di sini hadir tokoh Pia yang dimainkan dengan luwes oleh Kareena Kapoor.
3 Idiots tidak hanya film komedi semata. Perasaan penonton pun diaduk-aduk sepanjang film mengalir. Beberapa kali adegan yang membuat tertawa terpingkal tiba-tiba berubah menjadi mengharukan, demikian pula sebaliknya. Semua mengalir dengan apik dan begitu menyentuh.
Ada banyak adegan menyentuh di sini. Yang saya ingat adegan bagaimana gigihnya Rancho membantu ayah Raju ke rumah sakit dengan sepeda motor, atau bagaimana ia juga mencoba menolong seorang mahasiswa yang akhirnya bunuh diri karena tugas akhirnya ditolak sang Profesor Virus, atau ketika ia memberikan semangat kepada Raju yang tengah koma, atau ketika ia terpaksa membantu proses kelahiran kakak Pia yang luar biasa dramatis.
Tokoh utama Rancho merupakan representasi masyarakat marginal yang bahkan untuk mengenyam bangku sekolah pun tidak bisa. Ini dapat digambarkan dengan manis pada adegan ketika dia memakai baju seragam sekolah majikannya hanya untuk belajar di kelas-kelas berpindah-pindah dan secara diam-diam.
Film ini juga mencoba mengatakan bahwa ijazah dan gelar bukanlah sesuatu yang mutlak bagi seseorang untuk berhasil mencapai cita-citanya. Masih banyak lagi pesan moral yang ingin disampaikan film ini. Semua diutarakan dengan mulus melalui adegan-adegan segar yang tidak menggurui.
Tidak berbeda dengan SlumDog Millionaire, film ini juga memiliki alur maju mundur. Alur semacam ini tidak membuat bingung sama sekali bagi penonton, bahkan memudahkan untuk memahami jalan ceritanya secara lebih utuh.
Film besutan sutradara Rajkumar Hirani ini terpapar dengan view yang indah dan enak di mata. Pemandangan cantik India terhampar dengan ciamik dengan sudut-sudut yang terasa pas.
Hampir 3 jam, penonton enggan beranjak dari kursi.
Ini tetaplah film India yang masih mempertahankan munculnya tarian dan nyayian. Syukurlah itu semua tampil dengan elegan dan lumayan enak di kuping. Seingat saya cuma 2 kali tarian itu muncul. Munculnya hujan dan beberapa adegan yang super dramatis pun seolah menunjukkan jati diri film ini sebagai produk Bollywood sejati.
Film ini bukan tanpa cela tentu, sosok Rancho yang sedemikian sempurna, ending yang sangat bahagia yang sudah dapat diduga dari awal adalah beberapa contoh kelemahan yang ada.
Buat saya ini adalah Sang Pemimpi dalam versi India. Bila kita memiliki Aray sang tokoh inspiratif dalam Sang pemimpi, maka di sini ada Rancho yang juga sangat inspiratif.
Keluar dari bioskop saya merasa mendapatkan oleh-oleh semangat dan inspirasi dari seseorang yang selalu mencoba berguna dan bermanfaat bagi orang lain di film ini. Semangat yang saya coba tiru dan pelihara ... semoga ... ALL IZZ WELL!!!
Foto-foto diambil dari :