01 Januari 2010

Mozaik Penuh Warna 2009 (2) : Milis Ketika Cinta Bertasbih

Mulanya saya hanya ingin menyaksikan premier Film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) saja, namun ternyata oleh sebab itulah saya menemukan keindahan ukhuwah dalam suasana yang sama sekali berbeda, lebih berseni ... lebih berbudaya dalam sebuah komunitas Milis Ketika Cinta Bertasbih.

Sejak awal film yang diangkat dari Novel best seller milik Kang Abik (Habiburrahman El Sirazy) ini memang saya sangat nantikan kehadirannya. Karenanya segala sesuatu yang berkenaan dengan hadirnya film ini saya sambut dengan antusias, tidak terkecuali dengan segera bergabung dengan sebuah mailing list (milis) film ini di yahoogroups. Namun karena kesibukan dan lain hal ternyata saya hanya sempat mendaftar di milis tersebut dan tidak pernah aktif mengikuti perkembangannya.

Hingga akhirnya diumumkan di berbagai media bahwa film KCB ini telah selesai dibuat dan segera ditayangkan serentak di bioskop seluruh tanah air, saya baru tersadar untuk mendapatkan kesempatan nonton pertama penayangan film ini. Dan barulah kembali saya membuka milis KCB ini yang membuat saya kecewa karena ternyata sudah terlambat. Tiket sebanyak 200 buah yang diperuntukkan bagi anggota milis telah habis terjual ...

Namun bukanlah sifat saya yang mudah menyerah, secepatnya saya segera menghubungi panitia dan pengurus milis KCB ini untuk memastikan apakah benar tiket telah sold out. Beberapa contact person yang saya hubungi hanya mampu meminta maaf karena tiket memang telah benar-benar habis terjual bahkan sejak beberapa minggu lalu. Wah benar-benar kesempatan nonton pertama (gala premier) ini nyaris tertutup sudah buat saya. Namun saya masih tetap berharap dengan cara meninggalkan alamat email dan no HP saya kepada para pengurus tersebut. Moga saja ada penonton yang membatalkan tiketnya.

Tepat 3 hari sebelum hari penayangan film, saya dihubungi oleh ketua Milis KCB yaitu Suwandi basyir bahwa ada 1 tiket yang batal dan beliau menawarkannya kepada saya. Dengan antusias saya langsung menyetujui dan mentrasnfer lunas biayanya saat itu juga.

Di luar dugaan sang ketua milis ini menawarkan saya untuk turut membantu panitia dalam acara gala premier tersebut. Sayapun dengan senang hati hadir pada rapat persiapan akhir tersebut. Dan sejak malam itulah saya bertemu dengan orang-orang saleh yang cinta kepada seni dan budaya. Manusia-manusia berhati halus dan peka penyuka seni yang tunduk pada Ilahi ini sangat terbuka kepada siapa pun. Jalinan ukhuwah pun kian bersemi dengan intensitas pertemuan dan kegiatan yang akhirnya rutin kami lakukan ke depan.

Di kepengurursan lagi-lagi saya diamanahkan sebagai litbang di sini bersama beberapa teman, saya sendiri nggak mengerti kenapa ya selalu kebagian jatah di litbang (apa karena pakai kacamata ya? hehehe)

Berbagai kegiatan pun telah milis ini lakukan. Selain silaturahim anggota milis (kopi darat), nonton bareng di beberapa tempat, juga kita menggelar kegiatan workshop di bidang seni sinematografi. Milis KCB peduli Sumbar pun Alhamdulillah terlaksana dengan memberikan bantuan langsung ke wilayah bencana.

Luar biasa kami saling berbagi dan menimba ilmu di sini. Kami bisa dekat dengan para pemain film KCB, orang-orang di balik layarnya seperti sutradara dan penata kameranya, bahkan kami juga kenal lebih dekat dengan Sang pengarang besar idola kami, Kang Abik.

Semua bagi saya pribadi bagai durian runtuh yang menimpa saya begitu saja. Besar anugerah-Nya begitu saya syukuri. Kembali saya mendapatkan saudara-saudara seiman yang begitu berhati halus karena mereka pecinta seni dan budaya, lebih dari sahabat mereka seolah menjadi saudara dan keluarga buat saya.

Terima kasih untuk semua saudaraku atas indahnya ukhuwah yang telah terjalin ...

Untuk Akhina Suwandi Basyir, sang nahkoda milis KCB yang penyabar dan penyuka semua jenis makanan. Untuk Yulef Dian, Annisa dan Haikal sebagai tim divisi litbang yang luar biasa cerdas dan kompak. Untuk Mba Diyah sang bendahara yang super tegas bersama Dian sang sekretaris yang super penyabar, sebuah perpaduan yang saling melengkapi. Buat semua teman-teman di divisi lain Januar, Aji, Evy, Endang, Dwi Utari, Hadi, Dessy, Rizky Hana, Yugo, Yulis, Sigit, Dindin, dan Iqbal dengan kamera DSLR nya. Buat Azwar sang konseptor milis KCB, mas Arief dan Pak Badrian yang telah membina milis ini. Juga Pak Dani dari pihak sinemart yang telah begitu dekat dengan kami seakan tiada berjarak. Satu lagi tak lupa teman-teman anggota aktif milis KCB yang tergabung dalam laskar Cinta Bertasbih dibawah komando Egi Nana.

Untuk para pemain, senang berkenalan dengan antum semua, buat Akhina Cholidi Asadil Alam yang super jangkung tapi luar biasa ramah, untuk Oki Setiana Dewi sang pecinta anak-anak, Meyda Sefira, mojang Bandung yang juga ramah dan Andi Arsyil Rahman yang memang cerdas seperti sosok Furqon yang diperankan. Semoga Allah tetap menjaga ukhuwah kita.


Terima kasih ya, senang telah dipertemukan dengan kalian semua (worship). Terima kasih telah menjadi salah satu mozaik warna dalam hidup saya. Tahun 2009 memang tahun penuh warna buat saya. Thanks all ...

Catatan : Terima kasih untuk foto-foto facebook yang saya ambil di sini

2 komentar:

taftazani mengatakan...

Wew... meski dah hampir masuk Februari 2010 tak ada salahnya nulis di sini.
Milis KCB emang salah satu yang menurut gw ok. yang lebih menraik lagi, meski filmnya tegolong film besar, para pemainnya tidak menunjukkan kebesaran dirinya, mereka juga akrab dengan milister KCB. sallut bwt nt bro... Keep ur creativity

Iman mengatakan...

Wah Iqbal, ente bisa aje. Milis ini mengajarkan kita berukhuwah dalam tataran amal ya. Moga persaudaraan ini tetap abadi, amien :)