15 Agustus 2010
Pindahaaaan.....!!!!
18 Juli 2010
INCEPTION : Petualangan Di Lapisan-Lapisan Mimpi

Film ini pada awalnya sempat membuat bingung saya,
10 Juli 2010
Berhenti Sejenak...

30 Juni 2010
Gala Premier Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta

Film Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta diadaptasi dari dua novel karya Ben Sohib yang telah menjadi bestseller berjudul Da Peci Code dan Rosid dan Delia. Kedua buku ini juga diterbitkan ulang oleh Penerbit Bentang (salah satu penerbit dalam Mizan Group) dengan judul Hikayat the Da Peci Code dan Balada Rosid dan Delia. Dan saya belum baca novelnya hehehe.
Tiba di lokasi sekitar pukul 20.30 saya langsung menghubungi Ibu Ollin dari pihak MIZAN production, dari beliulah saya mewakili MataSinema berkesempatan ikutan hadir di acara ini. Saya pun menghubungi Ibu Ollin via hp dan akhirnya bertemu dengan beliau. Wah ternyata Ibu Ollin ini masih muda, jadi panggilan untuknya kini berubah menjadi Mba Ollin hehehe .
Setelah mendapatkan tiket dari Mba Ollin saya bergegas menukarkannya dengan goodie bag di meja registrasi. Wah keren lho ternyata isi goodie bagnya, ada 2 buah CD, yang pertama CD OST Film Tiga Hati Dua Dunia Satu Cinta dan CD 2 memuat press kit yang berisi foto-foto dan berita mengenai film ini. Selain itu ada kaos keren dan sebuah poster film ini.
Beranjak dari meja registrasi saya bertemu dengan Mas Andrea Hirata, wah senangnya (yahoo) . Di kesempatan langka ini saya usil bertanya tentang tokoh Arai di film selanjutnya akan diperankan oleh siapa? Seperti kita ketahui pemeran tokoh ini tengah tersandung sebuah kasus asusila. Mas Andrea malah menyatakan bahwa saya aja yang menggantikan dan menjadi pemain tokoh Arai *uhuk-uhuk*.
Di sebelah saya ketika berbincang dengan Mas Andrea tampak para jurnalis media elektronik tengah mewawancarai beberapa pemain di film ini. Saat itu yang saya lihat adalah Laura Basuki (pemeran Adelia) dan Arumi Bachsin (pemeran Nabila). Keduanya memang terlihat sangat menawan di malam itu, apalagi Arumi yang nampak anggun dalam balutan jilbab.
Saya baru ingat kamera digital yang sudah saya persiapkan sejak sore ternyata tertinggal di rumah *tepok jidat*. Niat hati untuk mengabadikan momen-momen berharga di malam ini kandas sudah.
Ternyata banyak juga yang diundang malam ini. Studio 1 dan studio 3 di Planet Hollywood diperuntukkan khusus untuk acara GP ini. Terlihat sosok-sosok terkenal mulai berdatangan satu per satu, semisal Bung Adyaksa Dault mantan Menpora, Mohammad Assegaff sang pengacara kondang yang ternyata turut jadi pemain di film ini, dan ada juga Bang Deddy Mizwar. Wah kesempatan yang langka bisa kertemu dengan beliau. Saya salah satu fans berat beliau lho :)
Yang agak unik pemandangan di malam itu kok banyak sekali yang berpenampilan keturunan timur tengah di sini, hmmm kok tumben ya di acara GP seperti ini? *bertanya-tanya*
Singkat cerita akhirnya pintu theatre pun dibuka. Semua undangan masuk dengan tertib. Sebagaimana acara GP lainnya pada tiket masuk tidak dicantumkan nomor kursi, jadi siapa yang lebih cepat akan mendapatkan posisi yang lebih enak . Saya pun menemukan tempat yang nyaman, yaitu 3 baris dari belakang.
Lima menit sebelum film diputar pihak MIZAN production memberikan sambutan singkat tentang film ini. Seluruh pemain dan kru yang terlibat di sini juga diperkenalkan satu per satu. Pak Putu mengingatkan seluruh yang hadir agar sepulang menonton film ini jangan lupa meng up date status di FB, twitter dan jejaring sosial lainnya. Beliau juga menambahkan bahwa untuk sementara lupakan dulu tentang piala dunia (haha) .
Dan film pun mulailah diputar...
MataSinema telah membuat review film ini, coba deh klik Film Tiga Hati Dua Dunia Satu Cinta : Jembatan Cinta 3 Hati.
GAMBAR & TATA SUARA
Untuk tampilan gambar film ini, saya sebagai penikmat awam dapat menikmati rangkaian gambar dalam film ini dengan baik. Bahasa visual dan berbagai simbol pun dapat tersampaikan dengan lugas. Contoh visualisasi perbedaan antara Delia dan Rosid cukup manis tergambar ketika mereka sama2 hendak makan, atau kalung yang selalu dikenakan Delia jelas menunjukkan keyakinannya, atau deretan buku dan poster Rendra yang berserakan bertebaran di kamar Rosid yang dalam film ini dikisahkan sebagai penggemar berat karya-karya Rendra, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Memang tak seindah gambar dalam Denias atau pun King, tapi sudah cukup nyaman dinikmati :).
Suara jernih bisa dinikmati dengan jelas, walaupun ada beberapa kali saya temui suara dubbing sedikit meleset dari gambar yang ditampilkan namun itu tidaklah mengganggu jalan cerita. Urusan soundtrack saya acungi jempol untuk film ini, musik dan lagu yang muncul sangat pas dengan adegan yang ada. Musik ketika Delia tengah gundah berdoa di altar sangat menyentuh atau ketika Delia dan Rosid menari Zapin (tarian khas masyarakat Melayu keturunan timur tengah) di adegan penutup.
KARAKTER PEMAIN
Seperti layaknya Emak Ingin Naik Haji (EINH), karakter Rosid yang dimainkan oleh Reza Rahadian sangat kental dan mendominasi jalannya cerita. Reza tampil baik dalam film ini, tapi menurut saya pribadi sepertinya akting Reza di EINH jauh lebih total dan terasa mantap dibandingkan di sini. Mungkin memang Rosid sendiri ingin ditampilkan sebagai tokoh yang cuek, apa adanya, dan suka ceplas-ceplos sehingga terasa ringan-ringan saja *hmmm* . Tokoh Delia yang juga mendapat porsi besar dalam film ini terasa lebih bisa mengeksplore kemampuan akting pemain dan Laura Basuki cukup mampu memainkannya ini dengan cukup natural. Nabila sebagai orang ketiga dalam segitiga cinta ini amat terasa mendapatkan porsi yang secukupnya, namun Arumi Bachsin sudah dapat memerankannya dengan sangat elegan, sosok muslimah penurut dan sangat tertutup.
Porsi kedua terbesar setelah Rosid dalam mendominasi jalannya cerita di sini adalah sosok Ayah Rosid, Pak Mansyur (Rasyid Karim). Beliau mampu menghadirkan sosok seorang ayah yang sangat meledak-ledak namun lugu dan lembut hatinya. Sekalipun mudah meledak sosok ini ternyata amatlah sayang dan cinta kepada si anak. Rasyid Karim telah sukses menghidupkan sosok ini. Begitu juga dengan Henidar Amroe yang sukses menampilkan diri sebagai sosok seorang ibu yang sangat lembut dan bijak.
CERITA
Saya nggak akan membuat spoiler di sini kok, tenang aja bagi yang belum nonton hehehe.
Kisah cinta seorang pemuda muslim (Rosid) dengan seorang gadis Manado Katolik (Delia). Sebuah cerita bertema berat dan sensitif ini secara elegan tampil di film ini. Tidak ada pendeskreditan terhadap salah satu agama, semua tampil dengan anggun, menghibur, namun memberikan pelajaran yang dapat dibawa pulang bagi yang menyaksikannya.
Nabila sosok muslimah yang begitu taat kepada orangtua serta menjaga pergaulannya ternyata diam-diam memendam rasa terhadap tokoh Rosid, dan kebetulan ini didukung penuh oleh keluarga kedua belah pihak.
Segitiga cinta ini berakhir dengan indah, ketika cinta akhirnya mampu meluluhkan kekerasan hati orang tua Rosid dan Delia. Bagi pihak orang tua akhirnya lebih memilih untuk mengutamakan kebahagiaan sang anak, menembus benteng keyakinan. Lebih banyak pihak yang akhirnya bisa tersenyum bahagia di sini. Dan yang terpenting tidak ada ajaran agama apa pun yang dinodai di sini berkaitan dengan ending cerita.
BEBERAPA CATATAN
Memang tidak ada yang sempurna *tsaaahhh* demikian pula dengan film ini saya perlu membuat beberapa catatan
- Tokoh Rosid tampil dengan kurang utuh dan agak kontradiktif, di satu sisi dia sangat cerdas membedakan antara budaya dan ajaran agama yang menunjukkan bahwa Rosid adalah seorang anak muda yang cukup baik memahami agama. Namun di lain pihak dia seperti tidak mengetahui ajaran agama tentang pernikahan beda keyakinan. Ada kesan Rosid adalah tokoh yang hanya mengambil nilai2 agama hanya pada urusan yang dia sukai saja. Jika memang seperti ini sulit tokoh seperti ini dapat dijadikan panutan.
- Adegan penyerbuan sebuah LSM yang sangat identik dengan ormas Islam tertentu menurut saya sangat mengganggu atmosfer cerita. Bisa jadi ormas Islam yang merasa tersindir akan tidak suka, karena di film ini digambarkan bahwa gerakan mereka tanpa dasar (emosional) dan hanya karena faktor uang semata (bayaran).
- Penggambaran bahwa masyarakat Indonesia yang amat sangat percaya tahayul dan kurafat digambarkan dengan baik di sini. Bahkan seorang yang di mata masyarakat cukup baik agamanya pun masih terjebak akan hal ini.
- Penggambaran dari sudut pandang keluarga keturunan timur tengah mendominasi cerita ini. Karenanya tak aneh di sini banyak pemain berasal dari keturunan timur tengah :-D
Overall, salut untuk Mizan dengan sutradara Benni Setiawanyang dengan berani mengusung tema sensitif menjadi cerita yang penuh makna. Film ini membawa angin segar bagi perfilman di Indonesia. Teruslah maju film Indonesia!!!
14 Juni 2010
miladeBlogger : Rangkaian Acara Satu Tahun Usia Komunitas Blogger Depok (deBlogger)

Sebuah proyek ambisius untuk menyambut hari puncak ulang tahun deBlogger ini telah terasa gaungnya setidaknya sejak 1 bulan sebelumnya, yakni tanggal 2 Mei 2010, yakni diawali dengan digelarnya acara Community Gathering deBlogger.
GATHERING deBlogger
(2 Mei 2010)
Berlokasi di tepian danau UI, tracking dari satu pos ke pos lain dengan aneka permainan yang seru memang sangat menyenangkan, seperti flying carpet, rantai sarung, blind square dan lainnya. Apalagi ini dilakukan berkelompok.
Nama-nama kelompok di sini memakai nama-nama yang akrab bagi onliner, seperti Yahoo, Google, Facebook, Twitter, dll. Perjalanan para peserta dari pos satu menuju ke pos selanjutnya pun masih ditemani dengan aneka teka-teki yang kocak namun menguras nalar.
Nggak mau panjang lebar comment ah, liat aja foto2 ini :
(29 Mei 2010)
Nah ini nggak kalah seru. Bayangkan bareng2 blogger dari mana-mana kumpul jalan-jalan menjelajahi kota Depok.
Kita semua kumpul di Balai Kota Depok. Dua
Kampung 99 Pepohonan...
Itulah obyek tour kita selanjutnya. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Masjid Kubah Mas membuat rombongan menuju ke sini dengan berjalan kaki.
MALAM PUNCAK miladeBlogger
(Ruang Aula Balaikota Depok)
Malam puncak ulang tahun pertama deBlogger ini dikawal oleh sepasang MC yang sangat atraktif, yaitu Luvie dan Steffi. Keduanya sangat mampu membawa acara dengan sangat mengasyikkan.


Catatan :
12 Juni 2010
Nokia C3 : Qwerty Terjangkau ber Wi-Fi

Menarik untuk memperhatikan ramainya segmen menengah. Hampir semua brand besar bermain dan bertarung di sini. Namun memang harus diakui ponsel2 Korea mampu menyedot perhatian di sini. Lihat saja Samsung yang bermain cantik dengan ponsel layar sentuhnya, seperti corby, star, monte, dll. Demikian pula dengan LG yang kian ciamik dengan ponsel qwerty cantiknya, LG GW300.
Nah kini hadir Nokia C3 yang mencoba menggebrak di segmen menengah ini. Nokia tampak serius dengan pasar Indonesia karena mereka meluncurkan perdana produk ini di sini, sebagai salah satu negara dengan pengguna layanan jejaring sosial terbesar di dunia.
Nokia C3 hadir dengan fitur yang sederhana namun benar-benar mantap dan dianggap mampu memenuhi keinginan pasar di segmen ini.
Coba kita lihat keunggulan ponsel Nokia C3 yang berdisain cantik ini:
- Qwerty keypad yang sangat nyaman digunakan
- Terbuat dari material plastik berkualitas, sehingga nampak mewah dan jauh dari kesan murahan.
- Telah dilengkapi dengan Wi-Fi 802.11 b/g
- Untuk jejaring sosial seperti facebook dan twitter, Nokia menyediakannya dalam bentuk aplikasi client, bukan berbasis web browser seperti lainnya. sehingga kita bisa mengatur pesan masuk, menulis status, dan notifikasi. Bahkan mengunggah foto pun bisa dilakukan tanpa perlu repot, baik itu foto dari hasil jepretan sendiri atau memang sudah tersedia sebelumnya di handset. Kita bisa melihat update terbaru setiap 3 detik lho.
- Untuk layanan messaging Nokia C3 pun nggak mau ketinggalan. Yahoo Messenger, Gtalk, Windows Live, hingga Ovi Mail telah disediakan di sini. Bahkan kita pun bisa menikmati layanan push email dengan cara aktivasi yang sangat mudah. Jeda refresh push email ini bisa di atur sedemikian rupa, mulai dari 10 menit hingga setiap saat.
- Memori kapasitas besar, internal 55 MB dengan mendukung micro SD hingga 16 GB.
- Layar besar dengan kedalaman 256.000 colour 320 x 240 pixels, 2.4 inches.
Selain keunggulan pasti ada juga dong kekurangan Nokia C3 ini, apa aja ya?
- Kamera 2.0 megapixel dengan kualitas standar Nokia, tanpa autofokus dilengkapi dengan 4x digital zoom.
- Untuk urusan data hanya didukung oleh GPRS kelas 32 atau lebih dikenal dengan EDGE. Jadi belum 3G apalagi HSDPA.

Fitur standar lainnya seperti port musik 3.5 mm dan kehadirna FM radio turut melengkapi Nokia C3.
Nokia C3 akan dilepas pada kisaran harga di bawah 1.5 juta. Di pasaran saat ini harga masih berkisar 1.3 juta. Dengan fasilitas dan keunggulan di atas, harga ini cukup layak untuk Nokia C3. Jika ingin bersabar sebagaimana lazimnya produk-produk Nokia lainnya dalam 1-2 bulan harga akan turun dan stabil.
Forum yang membahas tentang produk ini rame juga lho, coba lihat di sini. Untuk spesifikasi lengkap silakan klik di sini.
30 April 2010
Gathering deBlogger : Silaturahim & Bermain Bersama Komunitas Online
Buat teman-teman yang tinggal di area jabodetabek ada sebuah acara bagus nih hari ahad ini, tanggal 2 Mei 2010, yaitu acara Silaturahim dan Bermain Bersama Komunitas Online yang bertajuk COMMUNITY GATHERING bersama deBlogger.
deBlogger adalah komunitas blogger se kota Depok, dalam rangka milad pertama, mereka menggelar acara ini. Community gathering ini ditujukan untuk seluruh komunitas online yang ada, baik blogger maupun non blogger.
Ingat, acara ini terbuka dan GRATIS lho :)
Oh ya, jangan lupa siapkan :
1. KADO senilai minimal Rp 10.000 dibungkus kertas koran
2. Berpakaian warna hitam (kaos)
3. Membawa pakaian ganti
4. Membawa slyer
Untuk pendaftaran masih dibuka hingga hari ini (Jumat 30/04/2010). Silakan isi form pendaftaran ini.
Ayo buat teman-teman semua, ajak teman terdekat dan keluarga kamu untuk ikutan acara ini. Sampai jumpa di sana ya :D

20 April 2010
Film ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)... Beberapa Catatan

Karya terbarunya adalah film berjudul ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) yang tayang sejak 15 April lalu.
Review lengkap film ini silakan baca-baca di page resminya di facebook.
FAKTA
Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (ALNI) menandai 12 tahun kerjasama duo Deddy Mizwar-Musfar Yasin sebagai sutradara-penulis skenario.
ALNI merupakan film ke-4 dari kolaborasi mereka setelah Kiamat Sudah Dekat, Ketika, dan Nagabonar Jadi 2.
Gagasan awal ALNI mulai berkelebat di kepala Musfar Yasin sejak 9 tahun silam. ”Tapi baru 4 tahun terakhir ini diperbincangkan lebih sering, dan sekitar 16 bulan terakhir dibahas intensif,” ujar Deddy Mizwar.
Sembilan orang peraih Citra berkolaborasi dalam film ini: Slamet Raharjo, Deddy Mizwar, Reza Rahadian, Tio Pakusadewo, Rina Hassim, Aria Kusumadewa, Yudi Datau, Musfar Yasin, Zairin Zain (produser Nagabonar jadi 2)
Film ini Deddy Mizwar yang lebih mengoptimalkan sutradara pendamping (co-director) yang kali ini dipercayakan kepada Aria Kusumadewa (Sutradara terbaik FFI 2009 – IDENTITAS)
Soundtrack film ini oleh Ahmad Albar (God Bless)
PENCERAHAN DARI FILM INI
Gagalnya pendidikan di negeri dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja dan mandiri.
Nilai-nilai budi pekerti, Pancasila, bahkan nilai agama seringkali hanya berhenti pada tataran "mengetahui dan menghapal" saja. Film ini menggambarkan begitu gamblang bagaimana seorang yang shalat (beribadah) pun masih tetap "bisa" mencuri sandal di mushalla. Mungkin demikian juga yang terjadi dengan para pencopet kelas atas yang disebut koruptor.
Tuntutan akan status sosial di masyarakat kadang jauh lebih membelenggu dan lebih kejam menghukum. Ini terutama dirasakan oleh seorang penganggur. Sebaliknya seorang calon wakil rakyat nampak memiliki citra yang jauh lebih baik sekalipun si calon tidak berkualitas.
Ketidakadilan di negeri ini telah sedemikian parah. Penggambaran film ini ketika para mantan copet cilik itu yang telah mencoba mengubah hidup dengan mengasong tetap tidak bisa tenang karena adanya ancaman kejaran petugas trantib.
Suap telah menjadi sesuatu yang amat-amat biasa di masyarakat kita. Di sini ini ditampilkan dengan kehadiran 2 oknum aparat yang ternyata menjadi backing para pencopet.
NILAI PLUS FILM INI

Para pemainnya nggak diragukan lagi, bahkan para pemain baru yang terlibat pun mampu menghidupkan karakter masing-masing peran dengan begitu natural dan luwes
Kualitas gambar yang ditampilkan keren banget. Nggak seperti film-film Deddy Mizwar sebelumnya yang kurang menarik dalam pengambilan gambar, kali ini sungguh bisa diacungi jempol.
Dialog-dialog yang sangat ringan namun aktual dan menyindir kondisi bangsa ini, misalnya ada dialog pemain gaple yang menyebutkan cicak, buaya, dan gurita. Ada juga pertanyaan menyindir tentang siapa yang berhak menentukan halal dan haram dll.
Tentang gagalnya pendidikan sangat terasa menohok pada dialog Muluk kepada Syamsul sebagai berikut : "Itulah manfaat pendidikan Sul, melalui pendidikan kamu jadi tahu bahwa pendidikan itu nggak ada manfaatnya". Menurut perkataan ini sungguh-sungguh dalam dan luas maknanya.
Adegan yang sangat menyentuh buat saya ketika Muluk akhirnya merelakan diri ditangkap oleh petugas trantib untuk menggantikan teman-temannya pengasong, wah adegan ini dapet banget. Selain itu ketika Pak Haji Rahmat dan Pak Makbul beristigfar di mushalla juga sangat menyentuh
Trik dan tips mencopet secara detail dipaparkan dan divisualisasikan dengan gamblang di film ini. Wah nggak nyangka ya mencopet itu benar-benar membutuhkan team work yang solid, keahlian, dan kekompakan hehehe
Soundtracknya terasa pas dengan adegan yang tengah berlangsung, baik warna musik dan syairnya.
KEKURANGAN
Buat saya sangat sulit untuk menemukan kekurangan dalam film ini. Semua begitu real dan sangat bisa dinikmati. Malah hampir mendekati sempurna :)
Cuma ada satu kesan yang saya tangkap di sini, bahwa kenapa film ini seolah mengesampingkan pilihan untuk wira usaha selain bekerja. Di sini terkesan wira usaha adalah sesuatu yang agak kurang terhormat. Dicontohkan pilihan berwira usaha tokoh Muluk jatuh pada beternak cacing yang jelas kalah menarik dengan pilihan lainnya. Padahal ada beberapa peluang berwira usaha yang ditampilkan, seperti membuka kios baju dan membuka usaha cetak/sablon.
Overall dari saya film ini mendapat nilai 9.9 (skala 10). Begitu banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik dari film berdurasi sekitar 105 menit ini. Jadi buat yang belum menyaksikan, film ini sangat-sangat saya rekomendasikan untuk ditonton :)
Pasal 33 UUD 1945
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
Judul Film: Alangkah Lucunya (Negeri Ini)
Produser Eksekutif: Giselawati Wiranegara
Produser: Zairin Zain
Sutradara: Deddy Mizwar
Sutradara pendamping (co-director): Aria Kusumadewa
Director of Photography: Yudi Datau
Penulis skenario: Musfar Yasin
Pemeran: Reza Rahadian, Tika Bravani, Asrul Dahlan, Deddy Mizwar, Slamet Raharjo, Jaja Miharja, Tio Pakusadewo, Rina Hassim.
Produksi: Citra Sinema, 2010
foto: Amiruddin/Citra Sinema
Halaman facebook film ALNI
30 Maret 2010
Serbuan Android ala Sony Ericsson : Xperia X10, Xperia X10 Mini, dan Xperia X10 Mini Pro

Sony Ericsson sebagai vendor yang tidak mau kalah start dengan vendor lain tidak tanggung-tanggung langsung menyerbu pasar dengan 3 gadget Androidnya sekaligus. Kesemuanya memakai label Xperia X10, yaitu Xperia X10, Xperia X10 Mini, dan Xperia X10 Mini Pro. Wah pusing ya? namanya hampir sama semua. Lantas apa sih masing-masing bedanya?
Sony Ericsson Xperia X10

Tipe ini adalah yang paling awal diluncurkan diantara ketiga Xperia X10 lainnya. Kehadirannya memang sengaja untuk langsung berhadapan dengan salah satu lawan tangguhnya HTC Sense yang terkenal mumpuni sebagai Android phone kelas high end.
Xperia X10 hadir dengan kelengkapan 2 Mbps HSUPA, layar super lebar 4" capacitive touchscreen (480 x 854 pixel), Wi-Fi dan GPS with A-GPS.
Untuk urusan social networking integration, Android memang paling excellent. Dilengkapi dengan otak Qualcomm QSD8250 Snapdragon 1 GHz CPU dan 384 MB RAM Xperia X10 memang handal dan pastinya nggak akan lemot. Integrasi dengan google pun dijamin lancar jaya, seperti Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Calendar, dan Google Talk.
Oh ya untuk urusan multimedia Xperia X10 juga komplet lho, lihat aja kamera 8 MP autofocus camera dengan LED flash, kemampuan rekam video recording @ 30fps, standard 3.5 mm audio jack. Sayangnya di sini tidak disertakan radio FM.
Untuk menunjang segala fitur yang pastinya menguras energi di atas, Xperia X10 dibekali dengan baterai Li-Po 1500 mAh (BST-41).
Sony Ericsson Xperia X10 Mini


Sebagaimana namanya, tipe ini memiliki fitur yang hampir sama dengan Xperia X10. Hanya terdapat beberapa perbedaan saja dengan kakak sulungnya, yaitu :
Layar lebih kecil, yaitu 240 x 320 pixels, 2.55 inches dengan tipe layar yang sama TFT capacitive touchscreen.
Dimensinya pun lebih kecil dari kakak sulungnya yang berdimensi 119 x 63 x 13 mm, yaitu hanya 83 x 50 x 16 mm, sedikit lebih tebal memang.
Memori internal nya pun hanya 128MB dan dilengkapi dengan CPU Qualcomm MSM7227 600MHz. Kemampuan kamera direduksi menjadi 5 MP, 2560х1920 pixels. Kali ini si mini unggul karena memiliki Stereo FM radio with RDS.
Sony Ericsson Xperia X10 Mini Pro


Si Mini Pro ini tampil cantik dengan bentuk sama dengan Xperia X10 mini namun dilengkapi dengan full qwerty keyboard yang dapat di sliding di sisi kiri body. Inilah keunggulan dari Xperia X10 Mini Pro yaitu proses input data yang lebih komplit, tidak hanya dengan touch screen.
Semua fitur Xperia X10 Mini Pro sama dengan Xperia X10 Mini. Bedanya jika si Mini tampil dengan dandanan warna-warni yang funky, si Mini Pro tampil lebih formal dan serius karena tampaknya Sony Ericsson memang mensasar segmen yang berbeda.
Nah, ketiga hp ini memang begitu menggoda untuk dimiliki, apalagi OS Android yang diusung ketiganya sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Mau pilih yang mana? Pastinya disesuaikan dengan kebutuhan dan harus terjangkau dengan kantong kita. Selamat memilih :)
22 Maret 2010
Beberapa Hal Nggak Penting dari Amprokan Blogger 2010 di Bekasi

Setidaknya peserta dihadiri oleh komunitas blogger dari 4 pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Sulawesi,
Komunitas blogger asal Sumatara hadir komunitas Bertuah (Pekanbaru), Palanta (Padang), Seruit (Lampung), dan Wongkito (Palembang).
Kalimantan diwakili dengan kehadiran 2 komunitas, yaitu Bblogger (Balikpapan) dan Kayubaimbai (Banjarmasin).
Ada pun komunitas blogger di Pulau Jawa selain tentu saja dari Be-blog (Bekasi) selaku tuan rumah, juga hadir komunitas Blogger (Cikarang), Bengawan (Solo), Blogger Ngalam (Malang), TPC (Surabaya), Blogkar (Karawang), Kojaker (Jakarta), Blogger Warok (Ponorogo), Blogor (Bogor), deBlogger (Depok), Plat M (Madura), Bawor (Banyumas), Blogger (Pontianak), dan Serayu (Wonosobo).
Terbayang kan bagaimana meriahnya acara ini. Dan luar biasanya acara ini diselenggarakan selama 2 hari lengkap dengan transportasi dan penginapan. Muantebb tenan :)
Saya nggak akan bahas detail apa dan bagaimana Amprokan Blogger ini berlangsung, karena untuk mengetahui detail hal tersebut bisa langsung kita dapatkan di situs resmi Amprokan Blogger atau review Kang Dhodie sebagai salah satu panitia di blog pribadinya.
Beberapa hal nggak penting yang ingin saya sharing di sini :
Saya datang telat ke acara yaitu pas Adzan Maghrib, habis ke undangan di Ciputat, wilayah yang rajanya macet.
Di acara sarasehan malam, ada beberapa hal yang terlihat dan terasa yaitu (a) ternyata kebanyakan blogger nggak suka acara yang terlalu protokoler, (b) blogger kurang antusias dengan live music, (c) blogger membuktikan diri bahwa kehadiran makanan adalah suatu yang

Sebagai anggota komunitas Blogger Depok ternyata saya nggak sendiri di acara ini. Ikut juga Sang Kepala Suku Dhodie Mulyana, Ferdias Ramadoni, Hadyan Taris Akbar, Abdul Malik Syadri, Bradley, Rachman.


Pagi hari ada acara Car Free Day nya Bekasi, seru dan heboh. Sayang kami nggak bisa menikmati tuntas acara ini :)

Mumpung Car Free Day, kita bebas lho beraksi

Satu hal terpenting yang mampu mempersatukan para blogger adalah "STOP KONTAK" hehehe

Ternyata panitia diam-diam menggelar lapak kaos Amprokan Blogger yang harusnya dibagikan gratis hihihi

Kang Addie yang datang dari Kuningan ini mungkin terlalu lelah karena tiba sejak sehari sebelum acara dimulai (zzz).

Pembicara favorit saya di hari ke-2 adalah Kang Rommy yang mempresentasikan 20 gaya menulis dalam ngeblog. Asli isi pembicaraan

Satu lagi, ternyata lepie nya Mas Rommy sama persis dengan lepie saya *norak mode ON* (yahoo).

Eh... saya dapet doorprize!!!! tumben hehehe. Alhamdulillah saya mendapatkan sebuah web cam

Yang nggak kalah penting saya bertemu dengan teman-teman blogger yang cuma ketemuan via udara alias online doang. Ada Kang Addie yang pendiam, Mas Andy yang rame, Mas Dayat yang selalu pede, dan tentu saja Fajar "Bom-bom" Yudhistira yang terkenal dengan Donat KDB nya.

Saya ketemu juga iLLa, blogger Makassar yang terdampar di Surabaya (jilbab putih). Udah sering pentung-pentungan di Plurk eh ternyata ini toh orangnya hihihi. Foto di atas ada Hadyan Taris Akbar, Dodi Mulyana, Abdul Malik Syadri, iLLa, dan Elsi Santi yang biasa dikenal dengan panggilan Cici Silent.

Ini lho seluruh peserta yang ikutan, banyak ya :)
Sampai jumpa di Amprokan Blogger tahun depan!!!
Note : Foto diambil dari berbagai sumber di facebook dan N78 saya