01 Maret 2010

The Lost Symbol (spoiler) ... Tour Keliling Kota Washington?


Siapa yang tak kenal Dan Brown. Nama ini sepertinya menjadi jaminan mutu dan kualitas atas karya-karya novel yang dihasilkannya. Lihat saja The Da Vinci Code (2003), Angels and Demons (2000), Deception Point (2001), dan Digital Fortress (1997). Semuanya terbukti laris manis di pasaran seluruh dunia.

Novel teranyar milik Dan Brown adalah The Lost Symbol (2009). Pada pemunculan perdananya buku ini diterbitkan sebanyak 6.5 juta cetakan di Inggris dan Amerika.

Seperti pada The Da Vinci Code dan Angels and Demos, di sini kembali ditampilkan Robert Langdon seorang simbolog asal Universitas Harvard sebagai tokoh utama. Dan novel setebal 705 halaman dalam edisi bahasa Indonesia ini juga berdurasi 24 jam sebagaimana kita temui pada Angels and Demons.

CERITA

Mendapat undangan dari seorang sahabat lama bernama Peter Solomon melalui ajudannya, Langdon datang ke Washington untuk mengisi ceramah di depan sebuah acara Smithsonian. Namun bukan sebuah seminar megah di Gedung Capitol yang ia temukan melainkan sebuah undangan kuno yang disimbolkan dengan potongan lengan dengan 5 simbol berbeda ditatokan di tiap jari tangan tersebut. Yang mengerikan adalah ketika Langdon mengenali bahwa tangan misteri itu adalah tangan milik sahabatnya, Peter Solomon!!!

Capitol Buliding

Undangan mengerikan ini ternyata adalah ancaman bagi Langdon untuk dapat menunjukkan lokasi Misteri kuno, sebuah rahasia tertinggi kaum Mason (Freemasonry) sebelum tengah malam. Dan petualangan pun dimulai ...

Karakter-karakter yang muncul dalam Novel ini yaitu pertama adalah tokoh Sato, direktur CIA keturunan Asia yang sangat briliant namun dingin dan kaku. Dia langsung muncul dengan penegasan keterlibatannya mengikuti kasus ini demi keamanan nasional yang tengah terancam.

Kedua, Catherine Solomon, adik Peter Solomon, yang tengah meneliti tentang Ilmu Neotic. Sebuah ilmu mengenai pembuktian ilmiah atas segala keyakinan dan kepercayaan manusia. Semisal penimbangan massa ruh, pikiran manusia yang dapat diukur kuantitasnya dan lain-lain.

Ketiga, Peter Solomon, adalah lebih dari sekedar sahabat bagi Langdon. Ia seorang aktifis Mason yang bahkan telah menduduki strata teratas dalam organisasi tersebut. Peter sebelumnya pernah menitipkan sebuah benda tak ternilai milik kelompok Mason kepada Langdon, yang akhirnya diketahui sebagai puncak piramida Mason. Sebuah kepingan yang diyakini mampu mengungkap keberadaan dan lokasi Misteri kuno. Misteri kuno bagi kelompok Mason adalah sesuatu yang maha tinggi dan diyakini akan mampu mengubah dunia ke arah yang lebih baik, sebuah sumber pencerahan.

Satu lagi tokoh maha penting dalam novel ini adalah Mal'akh. Seorang tokoh antagonis sempurna, bahkan terlalu sempurna menurut saya, karena sejak awal dialah yang merancang semua kemelut dalam novel ini secara detail dan nyaris tanpa cacat. Seorang pemuda bertubuh sempurna dengan kecerdasan yang luar biasa dan telah memutuskan diri untuk mengabdikan jiwa dan tubuhnya bagi dunia kegelapan.

Cerita mengalir dengan deras dan seru. Petunjuk awal berupa tangan misteri kemudian berlanjut dengan petunjuk-petunjuk berikutnya. Di sini sekali lagi keahlian Langdon sebagai seorang simbolog handal teruji dengan sukses.

Perjalanan memecahkan misteri diawali dengan menelusuri ruang bawah tanah gedung Capitol. Di sana mereka menemukan piramida batu yang kehilangan potongan puncaknya. Langdon pun baru menyadari bahwa benda yang pernah dititipkan oleh Peter selama ini adalah batu puncak milik piramida tersebut. Langdon berhasil melarikan diri dari direktur CIA berkat bantuan seorang arsitek Capitol.

Ruang bawah tanah Capitol Building

Petualangan berlanjut ke dalama gedung perpustakaan bersama Warren Bellamy, sang arsitek Capitol tadi. Di sana keduanya mencoba memecahkan serangkaian kode dari piramida yang telah lengkap tadi.

Congress Library, konon dianggap sebagai bangunan terindah di dunia

Di lain tempat Catherine Solomon berhasil lolos dari usaha pembunuhan oleh Dokter pribadi gadungan kakaknya yang ternyata adalah Mal'akh sang penculik kakaknya. Namun seluruh riset Neotic yang dirintisnya selama bertahun-tahun berhasil dimusnahkan oleh Mal'akh.

Dan Catherine akhirnya berhasil menemui Langdon di perpustakaan. Mereka bertiga merupakan buron bagi CIA saat itu. Langdon dan Catherine berhasil meloloskan diri, sayangnya Bellamy diringkus pihak CIA.

Singkat cerita Langdon dan Catherine berhasil menemui tokoh yang disebutkan Bellamy untuk membantu memecahkan misteri piramida di Katedral Nasional Washington, sang tokoh bernama Dean Galloway. Di sini kembali "sedikit" misteri piramida terpecahkan ... terkuak sebuah lokasi !

Katedral nasional Washington

Dan CIA akhirnya berhasil menangkap Langdon dan Catherine. Petualangan malam ini berlanjut dengan perjalanan menegangkan Bellamy ke lokasi tersebut dengan di bawah kendali penuh CIA. Bellamy menjadi umpan untuk menemui sang penjahat, Mal'akh.

Lokasi ini tepat di seberang Almash Shrine Temple yang sangat mencurigakan.

Almash Shrine Temple

Langdon dan Catherine atas izin Sato diperbolehkan ke rumah milik Mal'akh yang diyakini kosong bersama kawalan seorang CIA kepercayaan Sato. Tujuan mereka adalah untuk menyelamatkan Peter.

Bellamy gagal bertemu dengan Mal'akh, karena dia masih di rumah dan berhasil nyaris membunuh Catherine dan Langdon dengan cara yang sangat sadis dan menyakitkan. Landon direndam dalam sebuah peti mati dan Catherine dikeluarkan darahnya secara perlahan hingga habis, mirip seperti jam pasir.

Singkat cerita Mal'akh berhasil mengorek rahasia terbesar piramida yang menunjukkan lokasi Misteri Kuno berkat bantuan Landon sebelum dia rendam dalam peti mati penuh cairan. cairan ini diketahui sebagai perfluoro karbon teroksigenasi yang tidak memiliki efek membunuh.

Bersama Peter, Mal'akh menuju ke House of Temple.

House of Temple

Di sini terkuaklah sebuah kenyataan yang luar biasa dramatis. Dendam yang sedemikian dalam dari seorang anak terhadap ayahnya dan seluruh keluarganya, demikian dalam. Mal'akh ternyata tak lain dan tak bukan adalah Zachary yang merupakan anak kandung Peter. Di sini adegan berlangsung amat dramatis. Mirip kisah Ibrahim diminta menyembelih anaknya oleh Tuhan, bedanya kali ini yang meminta adalah sang anak itu sendiri. Dan pisau akedah di tangan Mal'akh kini berpindah tangan ke Peter, sang ayah.

Pisau Akedah yang diyakini kaum Yahudi digunakan oleh Abraham untuk membunuh Iskak.

Lukisan pengorbanan Abraham menyembelih Iskak dengan pisau akedah

Langdon dan Catherine belum mati. Keduanya berhasil menyusul Mal'akh dan kakaknya. Terlambat, ketika Catherine dan Langdon tiba, Mal'alkh telah berhasil memenuhi misinya dengan bantuan sang ayah, menyempurnakan penyerahan jiwanya yang suci kepada para dewa, membebaskannya dari cangkang ragawi.

Dan rahasia tentang kelompok Mason yang terdiri dari orang-orang berpengaruh pun berhasil diselamatkan. Ancaman nasional itu kini bisa diatasi.

Kisah berlanjut dengan perjalanan Peter dan Langdon menuju ke lokasi Misteri kuno berada, yang terletak jauh beberapa ratus meter di bagian bawah Monumen Washington.

Monumen Washington

Kisah ini diakhiri dengan dialog Catherine dan Langdon mengenai teori ketuhanan dan manusia. Inilah pesan sesungguhnya yang ingin disampaikan dalam novel ini. Bahwa pencerahan tertinggi adalah ketika manusia kembali kepada Tuhan, tidak peduli kita memanggil Tuhan itu bagaimana.

dan cerita SELESAI

KEUNGGULAN NOVEL INI

Thriller ala Dan Brown
Perlu kita akui bahwa Dan Brown sangat cerdik dalam merangkai kata, menyelipkan fakta dan membuat pembaca penasaran. Kita akan sulit meninggalkan buku ini sampai habis karena terus tergerak untuk membuka halaman demi halaman.Buku ini juga jeli memotong adegan-adegan penting dan membawa kita dalam alur maju mundur yang sangat memikat.

Pattern cerita yang berbeda
Sebelumnya saya merasa alur cerita Dan Brown begitu-begitu saja. Undangan tiba-tiba, dipaksa memecahkan kode, analisa simbol-simbol, flashback ke kelas harvard, dan karakter antagonis yang tiba-tiba muncul dari karakter yang sebelumnya saya kira protagonis. The Lost Symbol berbeda. Di sini tidak kita temui pertukaran antagonis dan protagonis.

Maksud tersirat ala Dan Brown
Seperti yang saya tulis di atas, Dan Brown dengan cerdas mencoba menyampaikan pesan ‘kembali kepada Tuhan’ melalui dialog-dialog cerdas melalui simbol-simbol yang diungkapkan Robert Langdon yang tidak percaya kepada eksistensi Tuhan. Fakta-fakta yang melatari plot The Lost Symbol bahkan membuat pesan yang tersirat ini menjadi lebih menarik.

KELEMAHAN NOVEL INI

Tokoh antagonis yang terlalu sempurna. Plot yang terlalu datar. Klimaks yang kurang greget. Adegan dramatis yang nanggung dan kurang menyentuh. Tidak ada teori konspirasi besar yang disampirkan dalam kisah ini sebagaimana dalam novel-novel terdahulu Dan Brown.

Setidaknya dalam novel ini kita benar-benar diajak untuk berkeliling Kota Wahington dengan segala keindahannya. The Lost Symbol nampaknya hanya merupakan novel thriller biasa.

BENDA SENI DAN ILMIAH

Sebagaimana novel-novel sebelumnya. Buku ini dilengkapi dengan keindahan dan misteri dari segala artefak, lukisan, dan karya seni indah lainnya. Mereka memiliki peran masing-masing untuk membantu memecahkan misteri yang ingin Langdon pecahkan. Nah inilah sedikit dari sedemikian banyak karya seni yang ditampilkan dalam novel ini :

Franklyn Square Formasi Delapan


Kryptos yang selalu menjadi misteri


Lukisan Apotheosis of Washington. Ciptaan menjadi Pencipta?


Lukisan Melencolia. Keteraturan dari ketidak-aturan


Blackberry yang digunakan SATO



iPhone, hadiah Catherine untuk kakaknya

Jangan protes ya dua benda terakhir juga merupakan karya seni zaman modern lho, jadi kudu dimasukkan juga dalam list.

Referensi :



49 komentar:

iLLa mengatakan...

Bener2 spoiler yg sempurna, hehe..
Tapi tetep mbuat penasaran siy. itu gambar benda seni dan ilmiah, perannya dalam buku ini apa? Cuman 2 benda terakhir tuh yg dijelaskan.

Eh ada okkots disini, Langdong. Cuba cari sendiri deh, ga tau sengaja ato tidak :D

Cipu Suaib mengatakan...

Waduh jangankan the Lost Symbbol, angel and demontz aja belom wakakakakakak. Malas baca :p

Okkots mengatakan...

eh ada yang ketularan Okkots kata iLLA :p (ninja)

Iman mengatakan...

iLLa, udah dibenerin. Beneran typo bukannya okkots kok hehehe.

Untuk karya seni dan ilmiah juga udah ditambahkan penjelasannya. Untuk lebih jelasnya baca deh bukunya hihihi.

Thanks ya.

Iman mengatakan...

Cipu, wah jangan lewatkan dong Angels and Demos. Keren tuh buku :)

Iman mengatakan...

Okkots, dirimu telah berhasil menularkan virusmu kepadaku (scenic). Jadi sulit menghilangkan okkots nih hihihi.

andri nawawi mengatakan...

wahhh... jadi penasaran, pinjem bukunya dong opa. hehehee

Aksa mengatakan...

Waaaaa, gak mau baca sampe abis dulu postingan ini.. nunggu pinjeman buku dari opa dulu.. ;;)

Iman mengatakan...

Andri, ente ambil nomor antrian dulu ya. Soalnya udah ada beberapa yg duluan ngebook hihihi

Iman mengatakan...

Berani pinjem seberapa cepat? ayo ane lelang nih. Siapa yang mampu baca tercepat dia yg dapet duluan hihihi

la!la mengatakan...

waaaaaaaahh....panjang yak? dan gak mudeng saya :D secara saya gak suka cerita seperti itu ;)

Iman mengatakan...

Laila, wah kurang suka novel beginian ya? padahal seru lho :)

Leni mengatakan...

Novel thriller biasa?
Ah, bagi saya luar biasa tuh kang :P

Btw, saya suka deh postingannya karena dilengkapi dengan gambar2x yg dimaksud oleh penulisnya. Jadi, bisa semakin membayangkan ceritanya dengan benar-benar hehe..

Oh, ya, pesan sponsor :P
Kalo yang mau baca novel The Lost Symbol dan gak dapet pinjeman dari opa Iman, bisa juga lewat http://ladangbuku.com loh

Hubungin saya aja (evil_grin)
:P

mayasaridotnet mengatakan...

cum bisa bilang: GREAT...

Iman mengatakan...

Leni, saya tidak menemukan konspirasi besar dalam novel ini. Seperti Di The Da Vinci Code dan Angels and Demons di situ terasa sekali nuansa pencerahan yang luar biasa dan konspirasi internasional yang terjadi.

Di novel ini saya tidak menemukan itu, malah plot terkesan datar dan nyaris nggak ada klimaks nya.

Begitu selesai membaca saya jadi agak illfell hehehe.

Ayo ayo ... siapa mau baca ini pinjam di lenni ya *bantuin promosi buat Ladang buku* :)

Iman mengatakan...

Mbak may, makasih ya (worship)

Aris Sunawar mengatakan...

da vinci code bukannya 2003 atau 2004 ya??? (thinking)

Iman mengatakan...

Bener Ris ente, ini salah ketik huwahahahah.

Seharusnya 2003. Udah dibenerin. Thanks ya :)

anazkia mengatakan...

Ciptaan sebagai pencipta, maksudnya apa yah...?? masih memikirkan. Btw, aku dah berkali2 bilang deh keknya kalau aku bukan bro tapi, sis alias cewek! :D :)

Iman mengatakan...

Anazkia, kalau pingin tau tentang ciptaan sebagai pencipta, ya baca bukunya hehehe.

Unknown mengatakan...

Udah kelar dari kapan tau, baca yang ebooknya sih. penasaran sama satu hal aja, yang edisi bahasa indonesia ini terjemahannya gimana? pengalaman buku terjemahan *termasuk dan brown sebelumnya, harry potter dst* kualitas penterjemahannya berantakan. bikin gak mood baca.

Anonim mengatakan...

dulu waktu gw baca da vinci code, gw agak2 goyah iman. mesti punya filter yg kuat utk baca buku itu.

kalo yg ini recommended ya bukunya? hmm ntar deh coba cari. thanks ya :)

Iman mengatakan...

galeshka, ane selalu baca yang terjemahan sih hehehe, cinta bahasa Indonesia hihihi.

So far fine2 aja, pastinya penterjemah juga kan ada standarnya :)

Iman mengatakan...

Ambonkaart, sesuai dengan tag line Da Vinci Code : pengguncang iman :)

Kalau kali ini Dan Brown coba bermain-main dengan kelompok Mason yang diyakini sebagai pengendali dunia saat ini.

Bagus kok bro untuk dibaca :)

antown mengatakan...

ratusan halaman gitu dibaca semua?? saya baca quran aja gak hatam2 :(

tulisan ente makin top! dalem bgt, andai ini kontes maka saya akan vote karya ente

Iman mengatakan...

Antown, ane emang hobi baca novel-novel keren macam ini. kalau belum habis masih penasaran terus pingin baca hehehe.

Ane lagi tertarik belajar sketch nih bro, ente bisa ajarin nggak? Ente kan master nya deh kalo urusan sketch :)

kuliner mengatakan...

kerennnn bangettttttt


berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya
salam blogger
makasih
:D

Iman mengatakan...

Kuliner, wah tadi udah mampir di blog kerennya. Wah muanteb pisan info ttg kulinernya. Komplit :)

morishige mengatakan...

hoho.. the lost symbol kepunyaan saya sekarang lagi terabaikan. tergantikan oleh Percy Jackson and The Olympians: The Lightning Thief english version.. :D

baru baca sampe Dean Galloway nih. :D

Iman mengatakan...

Morishige. hohoho ternyata pecinta novel Dan brown juga ya hehehe.

Berarti jangan baca ini dong,ini kan spoiler habis :)

Percy Jackson bagus kah???? Yang kemarin itu ada film nya kan? Film nya sih udah nonton bro.

Unknown mengatakan...

wuih komplit bener, gambar2nya jg keren2 :0

Iman mengatakan...

Septian, pas baca buku ini ane penasaran sama lokasi2 yang diceritakan di situ. Makanya pas bikin review ini iseng2 sekalian menampilkan gambarannya.

Moga membantu :)

Handika Aditya mengatakan...

Salam kenal Mas, saya anak baru di deBlogger itu, he he.

Salut buat Mas Iman yang udah nge-review buku yang se-ngejelimet ini :D

Saya belum baca novelnya Mas, jadi belum berani mengomentari. Tapi saya tertarik sama kesimpulan akhirnya bahwa pencerahan tertinggi adalah ketika manusia kembali kepada Tuhan, tidak peduli kita memanggil Tuhan itu bagaimana. Ini keren banget. Insya Allah nanti saya nunggu pacar saya ngebeliin bukunya buat saya :D

Iman mengatakan...

Handika, salam kenal juga. Thanks udah mampir di sini :)

Lha kok malah nunggu pacarnya yang beliin? Nggak kebalik tuh? hehehe

Fei mengatakan...

Dan brown penulis bagus. Harus diburu bukunya.

Iman mengatakan...

Fai, bener baget bro, dari 5 ekor buku yang dia telurkna ane baru baca 4 nih. Tinggal Deception Point aja yg belum :)

Gamer_GPM mengatakan...

wah saya penggemarnya dan brown neh. bukunya keren2...
itu buku yang terbaru kapan diterbitkan di indonesia dalam bahasa indonesia mz iman?

Iman mengatakan...

Gamer_GPM, bener banget bro dalam bahasa Indonesia. Waktu itu ane beli yang hard cover seharga 135ribu kalo ga salah. Dapet gantungan kunci keren lho :)

Buruan baca bro!

Elsa mengatakan...

the lost symbol emang keren ya...
meski gak pernah tau washington kayak apa, tapi asyik aja gitu mengikuti turnya keliling singapore.

satya mengatakan...

wooowwww panjangnya ceritanya ya.
hmmm kira2 aku bisa baca semua ga ya?

gajahpesing mengatakan...

kelihatannya, bukunya mangstafff punya...

Iman mengatakan...

@Elsa, memang buku ini bagus sekali dalam menggambarkan Washington dari sudut pandang seorang simbolog. Sangat mencerahkan.

Iman mengatakan...

@Satya, cuma 700an halaman, bisa lah hehehe. Kalo udah baca ini susah berenti deh :)

Iman mengatakan...

Bener om Gajah, nggak nyesel deh baca buku ini :) recommended.

Anonim mengatakan...

freemasonry, neotic, blablabla.. wow! rumit!

rumit-rumit sekedar keliling washington kah, mas? nunggu filmnya aja (kalo ada).. baca ini aja lama banget, hadehh *manusiasukagakfokus*

Iman mengatakan...

Bro 24jari, walau pun menurut saya nggak sebagus Da Vinci Code dan Angels and Demons, tapi buku ini asyik kok untuk dibaca, seru!!! Beda lho nonton filmnya dengan membaca buku. Jaih lebih dalam dan membekas membaca buku bro :)

Titi Esti mengatakan...

terima kasih, seneng banget deh baca baca ini, secara pas baca lost symbol kemaren berpikir keras membayangkan tempat-tempat yang disebutkan dan brown.
terima kasih iman menulis lengkap dengan gambar2nya.

Titi Esti mengatakan...

lupa, salam kenal buat imansulaiman

Anonim mengatakan...

kereeennnn////cm hayalannya sdikit melenceng ttg lukisan2 nya....but thanks bwt gambar2nya,,,,