09 Agustus 2009

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

Oleh : Taufik Ismail



I

Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga
Ke Wisconsin aku dapat beasiswa
Sembilan belas lima enam itulah tahunnya
Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia
Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia
Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda
Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya,
Whitefish Bay kampung asalnya
Kagum dia pada revolusi Indonesia
Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya
Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama
Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya
Dadaku busung jadi anak Indonesia
Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
Dan mendapat Ph.D. dari Rice University
Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army
Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
Mengapa sering benar aku merunduk kini

II

Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, ebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.

III

Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu,
Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi
berterang-terang curang susah dicari tandingan,
Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu
dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek
secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,
Di negeriku komisi pembelian alat-alat berat, alat-alat ringan,
senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan
peuyeum dipotong birokrasi
lebih separuh masuk kantung jas safari,
Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal,
anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden,
menteri, jenderal, sekjen dan dirjen sejati,
agar orangtua mereka bersenang hati,
Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum
sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas
penipuan besar-besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan,
Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan
sandiwara yang opininya bersilang tak habis
dan tak utus dilarang-larang,
Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata
supaya berdiri pusat belanja modal raksasa,
Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah,
ciumlah harum aroma mereka punya jenazah,
sekarang saja sementara mereka kalah,
kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka
oleh satpam akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat,
Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia
dan tidak rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli,
kabarnya dengan sepotong SK
suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi,
Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan,
lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,
Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja,
fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar,
Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat
jadi pertunjukan teror penonton antarkota
cuma karena sebagian sangat kecil bangsa kita
tak pernah bersedia menerima skor pertandingan
yang disetujui bersama,

Di negeriku rupanya sudah diputuskan
kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa,
lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil
karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta,
sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,
Di negeriku ada pembunuhan, penculikan
dan penyiksaan rakyat terang-terangan di Aceh,
Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng,
Nipah, Santa Cruz dan Irian,
ada pula pembantahan terang-terangan
yang merupakan dusta terang-terangan
di bawah cahaya surya terang-terangan,
dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai
saksi terang-terangan,
Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada,
tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang
menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi.

IV

Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.

1998



7 komentar:

Anonim mengatakan...

benar-benar keren karyanya Taufik Ismail..baru baca disini..makasih ya :)

iman mengatakan...

Sama-sama @tikapinkhana :)

dhodie mengatakan...

Kenapa tiba-tiba menampilkan puisi ini, kawan?

Iman mengatakan...

@Dhodie, sejak puisi ini lahir (1998)ternyata kondisi "memalukan" dari negara kita hingga saat ini masih banyak yang belum berubah bro. Kita "nyaris" masih belum melangkah menuju perbaikan ... Ya prihatin aja bro ...

Anonim mengatakan...

Hello !.
You re, I guess , probably very interested to know how one can collect a huge starting capital .
There is no initial capital needed You may commense to receive yields with as small sum of money as 20-100 dollars.

AimTrust is what you need
The firm incorporates an offshore structure with advanced asset management technologies in production and delivery of pipes for oil and gas.

It is based in Panama with affiliates around the world.
Do you want to become a happy investor?
That`s your choice That`s what you really need!

I feel good, I started to get income with the help of this company,
and I invite you to do the same. If it gets down to choose a correct partner who uses your funds in a right way - that`s it!.
I make 2G daily, and my first investment was 500 dollars only!
It`s easy to start , just click this link http://erazadubog.1accesshost.com/colaci.html
and go! Let`s take our chance together to become rich

Anonim mengatakan...

Hi !.
You may , probably curious to know how one can make real money .
There is no need to invest much at first. You may commense to receive yields with as small sum of money as 20-100 dollars.

AimTrust is what you thought of all the time
AimTrust incorporates an offshore structure with advanced asset management technologies in production and delivery of pipes for oil and gas.

It is based in Panama with offices everywhere: In USA, Canada, Cyprus.
Do you want to become really rich in short time?
That`s your chance That`s what you wish in the long run!

I`m happy and lucky, I began to take up real money with the help of this company,
and I invite you to do the same. If it gets down to choose a correct partner utilizes your money in a right way - that`s it!.
I make 2G daily, and my first investment was 500 dollars only!
It`s easy to join , just click this link http://jikenoxy.greatnow.com/ecunyg.html
and lucky you`re! Let`s take our chance together to get rid of nastiness of the life

Anonim mengatakan...

Alm. Rosihan Anwar pernah nulis puisi tandingan yang berjudul: Aku Tidak Malu Jadi Orang Indonesia. Kalo saya baca isinya sebenarnya kurang lebih sama aja dengan Malu Aku Jadi Orang Indonesia.